Pertumbuhan Ekonomi Lampung Meningkat, Komisi II DPRD Beri Apresiasi

DL/Politik/Bandarlampung/25072025
---- Perekonomian Provinsi Lampung pada triwulan I-2025 menunjukkan kinerja positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung atas dasar harga berlaku mencapai Rp121.701,75 miliar dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp69.560,58 miliar. Secara tahunan (year-on-year), ekonomi Lampung tumbuh sebesar 5,47 persen dibandingkan triwulan I-2024.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicatat oleh
lapangan usaha Jasa Lainnya sebesar 9,66 persen. Sementara dari sisi
pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mencatatkan lonjakan tertinggi
sebesar 12,96 persen.
Meski demikian, jika dibandingkan triwulan sebelumnya (quarter-to-quarter),
ekonomi Lampung mengalami kontraksi sebesar 1,11 persen. Kontraksi terdalam
dari sisi produksi terjadi pada lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas
sebesar 10,65 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah (PK-P) mencatat penurunan signifikan hingga 39,78 persen.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD Provinsi
Lampung, Ahmad Basuki, memberikan apresiasi terhadap capaian pertumbuhan
ekonomi tersebut. Ia menilai, kinerja pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan
Gubernur Rahmat Mirzani Djausal (RMD) dan Wakil Gubernur Jihan Nurlela patut
diacungi jempol.
"Terkait pertumbuhan ekonomi Lampung yang tinggi ini tentunya kita
apresiasi.
Pemerintahan yang dipimpin oleh RMD dan Jihan harus kita dukung
terus agar capaian ini dapat dipertahankan. Daya beli masyarakat juga harus
ditingkatkan karena ini menjadi aspek penting dalam menjaga stabilitas ekonomi
daerah," ujar Ahmad Basuki, Selasa (25/7/2025).
Ia juga menekankan agar penganggaran di daerah (floating
anggaran) harus selaras dengan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, daerah memiliki peran strategis dalam
menopang target pertumbuhan ekonomi nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo
Subianto. "Cita-cita pertumbuhan ekonomi nasional yang ditetapkan Presiden
sebesar 8 persen. Maka daerah harus menjadi tulang punggung dalam mendorong
pencapaian itu. APBD harus dijadikan daya ungkit pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan daya beli masyarakat," ungkapnya.
Ahmad Basuki juga menyoroti potensi strategis Lampung di
sektor pertanian. Ia menyebutkan, kebijakan ekonomi Presiden Prabowo yang fokus
pada ketahanan pangan menjadi momentum penting bagi Lampung untuk mengambil
peran lebih besar sebagai lumbung pangan nasional.
"Lampung ini secara geografis memang
wilayah pertanian, dan selalu menjadi penyuplai utama kebutuhan pangan
nasional. Maka ketika Presiden Prabowo menggulirkan kebijakan strategis seperti
penugasan serap gabah oleh Bulog ini seharusnya menjadi dorongan besar bagi
sektor pertanian Lampung dan berujung kepada peningkatan pertumbuhan
ekonomi," tuturnya. (tim)
Comments